Heboh anak 8 tahun ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di Boltim, Sulawesi Utara. Usut punya usut, pelaku mengincar perhiasan yang dipakai korban. Dari peristiwa ini, muncullah pertanyaan, apakah bahaya memberikan perhiasan pada anak?
Memberikan perhiasan mungkin menjadi bentuk kasih sayang. Namun sebelum memutuskan untuk memberi perhiasan pada anak, cobalah pertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1. Risiko Menjadi Korban Pencurian
Satu bahaya yang mungkin kurang terpikirkan adalah risiko anak menjadi korban pencurian karena memakai perhiasan yang mencolok. Anak-anak yang menggunakan perhiasan yang mahal atau mencolok secara terang-terangan dapat menarik perhatian pencuri. Selain itu, mereka mungkin tidak memiliki kesadaran penuh tentang risiko-risiko tersebut, membuat mereka lebih rentan terhadap situasi berbahaya.
Untuk mengatasi risiko ini, penting bagi orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang keamanan dan kesadaran lingkungan sejak dini. Anak perlu diberitahu untuk tidak memamerkan perhiasan mereka di tempat umum dan untuk tetap waspada terhadap lingkungan sekitar. Mengajarkan prinsip-prinsip keamanan ini akan membantu mengurangi risiko pencurian.
2. Risiko Cedera
a. Tersedak dan Tercekik
Anak usia 8 tahun mungkin tidak akan memakan benda asing, namun anak yang masih balita cenderung memasukkan benda-benda ke dalam mulut, dan perhiasan kecil ini dapat dengan mudah masuk ke saluran napas. Perhiasan kecil, seperti kalung, gelang, atau anting-anting kecil, dapat menjadi penyebab risiko tersedak atau tercekik pada anak-anak yang masih kecil.
b. Alergi dan Infeksi
Bahan-bahan yang digunakan dalam perhiasan, seperti logam atau zat pewarna, dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi kulit pada anak-anak yang memiliki kulit sensitif. Selain itu, perhiasan yang tidak dibersihkan secara teratur juga dapat meningkatkan risiko infeksi atau iritasi kulit.
Melihat risiko-risiko tersebut, ada beberapa tips aman yang dapat diikuti orang tua ketika memberikan perhiasan pada anak-anak:
1. Berikan Perhiasan Sesuai Usia
Pilihlah perhiasan yang sesuai dengan usia anak. Hindari perhiasan yang memiliki bagian-bagian kecil atau tajam yang dapat menjadi risiko untuk anak-anak yang masih muda.
2. Berikan Perhiasan yang Aman
Pastikan perhiasan yang diberikan aman digunakan oleh anak. Pilih bahan yang hypoallergenic, bebas dari logam beracun, dan tidak mudah patah. Perhiasan yang dirancang khusus untuk anak-anak seringkali memperhatikan faktor-faktor keamanan ini.
3. Berikan Perhiasan dalam Jumlah yang Wajar
Jangan memberikan terlalu banyak perhiasan pada anak. Memberikan perhiasan dalam jumlah yang wajar dapat membantu menghindari ketergantungan anak pada nilai-nilai materialistik atau penampilan fisik.
Meskipun memberikan perhiasan pada anak menjadi bentuk ekspresi cinta orangtua kepada anak, kita perlu memahami dan mengatasi potensi bahaya yang terkait. Risiko pencurian, cedera seperti tersedak, tercekik, alergi, dan infeksi adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Turut berdukacita dan prihatin dengan kejadian, semoga peristiwa serupa tidak akan terjadi lagi. Berdoalah agar Tuhan selalu melindungi anak-anak Anda.
Sumber : jawaban.com